Inovasi Petani Cerdas

Manfaatkan Metode Mulsa Tanpa Olah Tanah Hasilkan Padi Berkualitas Tanpa Serangan Penyakit

Manfaatkan Metode Mulsa Tanpa Olah Tanah Hasilkan Padi Berkualitas Tanpa Serangan Penyakit
Legimin ( Kader Udara Bersih Indonesia)

PELALAWAN- Salah satu metode pertanian yang sedang viral serta lagi di galakkan adalah metode Mulsa, atau di tanah air di kenal dengan program Kader Udara Bersih.
Metode dikenal   tanpa oleh tanah, merupakan inovasi tekhnik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering.

Salah seorang kader I ( satu ) Udara Bersih ini adalah  Legimin, yang beralamat kan desa Betung, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelelawan, Provinsi Riau.

Diakui nya sebelum mengenal metode Mulsa ini dirinya menanam padi masih dengan konvensional seperti yang dilakukan petani-petani di desa. Setiap akan memulai mengolah lahan, selalu membakar atau membuang sisa-sisa jerami yang ada di lahan. Hal ini dilakukan agar tanah yang akan ditanami tumbuhan baru menjadi subur.

" Tapi ternyata itu kurang bagus dan tidak ramah lingkungan sebab yang terjadi malah tanah menjadi gersang, keras, dan kering. Sehingga saya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pupuk kimia untuk menggembirakan tanah" Ujar Legimin kepada awak media  Ahad ( 23/7/23).

Namun di akuinya, sejak dirinya mengikuti pelatihan kader Udara Bersih yang diselenggarakan oleh FIELD Indonesia di Jambi pada Oktober 2021, untuk petani-petani Riau, dirinya mulai  kenal dan paham dengan teknik-teknik pertanian Udara Bersih yang mudah, murah, hemat tenaga kerja, tanah lebih subur, dan hasil yang lebih unggul.

" Berbekal pengalaman dan pelatihan itu,  saya langsung mencoba mempraktikan uji coba perbandingan-berdampingan tanaman padi dengan perlakuan mulsa-tanpa olah tanah dan konvensional. Uji coba pertama yang saya lakukan, saya langsung melihat perbedaan antara metode mulsa tanpa olah tanah dengan padi yang masak serentak dan adanya pengurangan ama kuning pada padi" tambahnya.

Sementara dikatakannya, cara konvensial padinya tidak masak secara serentak dan mudah terserah hama, tentunya jikandi Bandingkan Dengan metode mulsa  bisa menghemat banyak biaya pupuk serta tenaga kerja.

" Saya melakukan penghitungan prediksi hasil ubinan dan menghasilkan penghitungan hasil yang berbeda antara metode Mulsa tanpa Olah Tanah dan Konvensional, dimana perbandingan hasilnya adalah 4 ton untuk hasil mulsa tanp olah tanah, sedangkan untuk konvensional hasilnya 3 ton." Jelasnya.

Pastinya , Melalui hasil penghitungan ubinan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan metode Mulsa tanpa Olah Tanah hasil panen dapat lebih meningkat dibandingkan dengan cara Konvensional.

"Saya mempromosikan teknik ini kepada petani lain di sekitar saya dan membuka lahan saya sebagai tempat belajar dan sebagai tempat percontohan. Jika anda petani padi di provinsi Riau, khususnya di kabupaten Pelalawan, cara ini juga dapat Anda lakukan! Ayo gabung bersama saya dengan petani-petani maju lain di Indonesia, berjuang untuk masa depan yang lebih sehat dan sejahtera. Untuk informasi lebih lanjut, kirimkan pesan WhatsApp ke program Udara Bersih Indonesia di 081283063017" tutupnya. ***
 

Berita Lainnya

Index