MATARIAUNEWS -PEKANBARU-Bertempat di Yayasan Harapan Moesa Lomah, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, mahaiswa PPG Universitas Riau Menggelar sosialisasi bertemakan yakni Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat sebagai Tepung Tambahan Bergizi pada Produk Olahan Makanan pada Minggu, 27 April 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru PGSD Gelombang 2 Tahun 2024 Universitas Riau dan masyarakat setempat, khususnya anggota Majelis Taklim Musala Al Ikhlas.
Sosialisasi yang diselenggarakan oleh panitia yang terdiri dari Amandha Pranita, S.Pd., Anggi Komala, S.Pd., Putri Stefhany, S.Pd., Nur Hasyima, S.Pd., dan Endang Astuti Br. Galingging, S.Pd., diikuti oleh ibu-ibu majelis taklim dari RT 005/RW 001 Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. Kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan pembagian brosur yang memberikan informasi mengenai manfaat biji alpukat serta cara pengolahannya.
Acara ini dibuka oleh MC, Kamila Febryani, S.Pd., dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana, Meyda Putri Alfitra, S.Pd., yang berharap sosialisasi ini dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai banyaknya manfaat dan kandungan baik dari biji alpukat dan cara mengolah biji alpukat menjadi makanan bernutrisi bagi tubuh. “Semoga kegiatan ini menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan biji alpukat sebagai bahan tambahan yang bergizi pada produk olahan makanan agar kita dapat memperoleh manfaat bijinya,” ujar Meyda.
Prof. Dr. Jimmi Copriady, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, juga memberikan arahan mengenai keberlanjutan kegiatan ini untuk mendukung lingkungan dan kesehatan masyarakat. “Biji alpukat yang selama ini dibuang begitu saja ternyata memiliki potensi besar untuk dijadikan produk bernilai ekonomi dan bergizi,” ungkap Prof. Jimmi.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau, seperti Sri Wilda Albeta, M.Pd., Dr. Dedi Putra, dan Tri Fadilla Rahmasari, M.Pd., yang turut memberikan dukungan terhadap sosialisasi tersebut. Tak ketinggalan, Dra. Hj. Yulwiriati Moesa, Apt., M.Si selaku ahli Farmasi juga turut hadir dalam memberikan edukasi tambahan bahwa kandungan dalam biji alpukat sangat baik untuk menjaga kesehatan, salah satunya dapat menurunkan hipertensi.
Sebelum memasuki inti acara, Chairunnisa, S.Pd memimpin do'a sebagai tanda syukur pelaksanaan acara. Dalam sesi inti, Kuntum Sharfina Putri, S.Pd., menyampaikan materi mengenai kandungan gizi biji alpukat, yang kaya akan serat dan antioksidan. Kuntum menjelaskan, biji alpukat yang selama ini dipandang sebelah mata, dibuang begitu saja, ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, diantaranya dapat menurunkan kolesterol dan antidiabetes. Para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti sesi praktik pembuatan tepung biji alpukat yang dipandu oleh Giri Kartika, S.Pd. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari semangat mereka mencoba membuat tepung alpukat dan mencicipi produk olahan makanan dengan tambahan tepung biji alpukat di dalamnya, seperti godok pisang dan klepon yang dibagikan di akhir acara.
Salah satu peserta memberikan komentar, “Tepung biji alpukat ini rasanya enak meskipun ada sedikit rasa pahit setelah dimakan, tetapi tetap lezat.” Menanggapi hal ini, Prof. Dr. Jimmi Copriady, M.Si., menjelaskan, “Rasa pahit ini berasal dari alkaloid yang ada pada biji alpukat, tetapi setelah pengolahan yang tepat, rasa tersebut tidak akan mengganggu cita rasa akhir.”
Dari peserta yang hadir, ternyata terdapat ibu-ibu yang telah mengkonsumsi biji alpukat ini untuk menjalankan pengobatannya.
Sebagai tanda apresiasi, para peserta diberikan gift berupa biji alpukat kering untuk mereka coba olah menjadi teh atau jamu di rumah. Ketua Majelis Taklim, Ibu Andiriani, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini, yang dinilai sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan, memberikan wawasan baru cara mengolah limbah biji alpukat serta membuka peluang ide usaha inovatif bagi ibu rumah tangga.
Melalui sosialisasi ini, Ketua Pelaksana, Meyda berharap agar masyarakat semakin mengetahui manfaat biji alpukat dan menjadikannya peluang usaha yang dapat dikembangkan lebih lanjut. “Kami berharap kegiatan ini membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mengolah biji alpukat menjadi produk bernilai jual, sekaligus menjaga kesehatan,” tambah Meyda.