Tambang Emas Ilegal Ditemukan Masih Beroperasi, Jhony Charles Singgung Sosok Ini

Tambang Emas Ilegal Ditemukan Masih Beroperasi, Jhony Charles Singgung Sosok Ini

MataRiauNes.com - PEKANBARU- Masih ditemukannya aktivitas penambangan emas secara ilegal di Indragiri Hulu baru-baru ini, mendapat sorotan dari tokoh muda Riau, Jhony Charles. Menurutnya, ada satu sosok yang berperan besar dalam aktivitas yang dilarang pemerintah tersebut.

"Untuk aktivitas seperti ini biasanya ada cukong yang berdiri di belakang para pelaku. Ini yang sepatutnya mendapat perhatian serius dari petugas dan instansi terkait," ujarnya, Sabtu akhir pekan kemarin.

Yang namanya cukong, tambah Sekjen DPW Partai NasSem Riau ini, memang sulit 'tersentuh'. Sosok cukong tidak pernah berada di lapangan. Namun sosok inilah yang perannya sangat dominan dan menentukan apa yang harus dilakukan para pekerja.

Tak hanya itu, sang cukong akan semakin bebas beraksi bila telah membangun hubungan dengan oknum petugas dari instansi terkait. Akibatnya, tentu saja penanganan penambangan emas ilegal akan semakin sulit dituntaskan pemerintah. "Tapi memang begitulah. Yang namanya cukong pasti licin seperti belut. Sepak terjangnya tak tampak secara kasat mata, tapi dialah yang menjadi penentu," ujarnya.

Padahal, aktivitas seperti penambangan emas ilegal tersebut berdampak pada rusaknya lingkungan hidup. Untuk saat ini, dampak negatifnya memang belum begitu dirasakan masyarakat banyak. Namun bila dibiarkan, maka anak cucu di kemudian hari yang bakal merasakan akibatnya.

Ditambahkan pria yang kini maju menjadi bakal calon anggota DPR RI asal Riau ini, menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari adalah sudah ,enjadi kewajiban bersama. Bahkan, semua agama juga menyerukan hal yang serupa.

"Tidak ada agama yang membolehkan pemeluknya merusak lingkungan hidup. Tapi sayangnya selalu ada saja pihak yang tergoda dan melanggar aturan itu hanya demi keuntungan pribadi," ujarnya menyayangkan.

Khusus mengenai penambangan emas ilegal di Riau, pria yang akrab disapa JC ini mengaku melihat ada se macam trend baru. Bila sebelumnya aktivitas seperti ini banyak ditemukan di Kabupaten Kuantan Singingi, sekarang para pelaku mulai banyak yang beralih ke Kabupaten Indragiri Hulu. Selain itu, lokasinya juga lebih tersembunyi sehingga sulit dipantau. Namun intinya, JC mengingatkan bahwa aktivitas penambangan emas secara ilegal ini tetap harus dipantau dan dicegah.

"Cukong-cukong tampaknya tak mau menyerah. Mereka tetap berusaha mengambil keuntungan dengan berbagai cara," ingatnya.

Fakta yang terungkap di Indragiri Hulu baru-baru ini telah menunjukkan hal itu. Dimana petugas mengamankan puluhan rakit yang digunakan untuk menambang emas secara ilegal. Berdasarkan fakta itu, JC menilai sulit untuk menepiskan dugaan bahwa aktivitas itu tidak terkait dengan keberadaan para cukong.

"Dari fakta itu saja tampak bahwa penambangan emas ilegal itu butuh dana yang tidak sedikit. Jadi wajar kiranya kalau diduga ada cukong di belakangnya," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, JC mengapresiasi pihak Polres, Satpol PP dan instansi terkait lainnya yang telah turun ke lapangan guna menertibkan aktivitas terlarang itu. Ia berharap sikap konsisten dari aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya tetap terjaga, sehingga aktivitas terlarang tersebut bisa dihentikan secara maksimal.

Seperti dirilis media sebelumnya, baru-baru ini aparat gabungan turun tangan menertibkan tambang emas ilegal, di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Penertiban tambang emas ilegal ini, dilakukan tim gabungan Polres Inhu, Polsek Peranap dan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Inhu.

Tak tanggung-tanggung, ketika itu petugas mengamankan 66 unit rakit yang digunakan pelaku untuk menmbang emas.

Dilansir dari kompas, Kapolres Inhu AKBP Dody Wirajaya mengatakan, penertiban dilakukan pada Rabu (22/2/2023), sekitar pukul 14.00 WIB.

Petugas gabungan dikerahkan sebanyak 65 orang ke areal PT Bukit Asam, Desa Semelinang Tebing, Kecamatan Peranap, Inhu

Untuk sampai ke lokasi, petugas harus jalan kaki sejauh 1,5 kilometer, karena tidak ada akses roda empat.

Dikatakannya, rakit-rakit tersebut langsung dimusnahkan petugas dengan cara dibakar. Namun tidak satupun pelaku yang diamankan. Begitu tahu ada petugas yang datang, mereka langsung kabur dan bersembunyi ke dalam hutan yang berada di areal tersebut. ***

Berita Lainnya

Index