Musim Kemarau di Depan Mata, Jhony Charles Ingatkan Jaga Lingkungan untuk Hindari Karhutla

Musim Kemarau di Depan Mata, Jhony Charles Ingatkan Jaga Lingkungan untuk Hindari Karhutla
Jhony Carles

Matariaunews.PEKANBARU- Tidak lama lagi, Riau akan memasuki musim kemarau tahun 2023. Semua pihak diimbau untuk lebih memperhatikan lingkungan, untuk menghindari terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Selama ini, Karhutla selalu jadi ancaman yang bisa saja datang seketika saat kemarau tiba. Karena itu, dari sekarang kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan lebih seksama supaya Karhutla bisa dicegah dan masyarakat terbebas dari kabut asap," lontar tokoh muda Riau, Jhony Charles, Minggu (12/2/2023).

Menurutnya, keberhasilan Riau mencegah terjadinya Karhutla sejak beberapa tahun belakangan ini, patut diapresiasi dan dipertahankan. Bahkan kalau bisa terus ditingkatkan lagi. Sehingga Karhutla benar-benar bisa dicegah lebih maksimal lagi.

Karena itu, Jhony Charles yang juga Sekjen DPW Partai NasDem Riau ini, menyampaikan penghargaan kepada pemerintah dan instansi lainnya yang saat ini mulai gencar melakukan sosialisasi guna mencegah terjadinya Karhutla.

Ditambahkannya, pada dasarnya yang menjadi pemicu terjadinya Karhutla disebabkan dua faktor, yakni lingkungan dan manusia.

"Kondisi lingkungan di Riau yang banyak lahan gambutnya membuat Karhutla rawan terjadi. Selain itu faktor manusia juga besar pengaruhnya. Jadi, semakin manusia menyadari pentingnya menjaga lingkungan maka kemungkinan Riau terhindar dari musibah Karhutla juga akan semakin besar," tambah calon anggota DPR RI ini.

Menghadapi kemarau tahun 2023 yang sudah berada di depan mata, Jhony Charles mengimbau masyarakat di Bumi Lancang Kuning lebih meningkatkan kewaspadaan. Hal itu mengingat kemarau tahun ini diprediksi lebih kering dibanding kemarau pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga hal-hal kecil atau sepele, bisa saja menjadi pemicu terjadinya Karhutla.

"Khususnya di kawasan yang banyak lahan gambutnya. Kewaspadaan harus lebih ditingkatkan lagi," imbaunya.


Menurut Jhony Charles, antisipasi dan mitigasi Karhutla akan semakin maksimal hasilnya bila ada kesadaran dan kemauan bersama.

"Tidak hanya dari pemerintah, nawaitu atau niat baik itu juga harus datang dari elemen lain. Mulai dari perusahaan pemegang konsesi laham hingga masyarakat secara keseluruhan. Kalau hal ini bisa diwujudkan, kita bisa berharap Karhutla di Riau bisa kita cegah lagi baik tahun ini atau tahun-tahun mendatang," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengingatkan, musim kemarau tahun 2023 diprediksi bakal lebih kering dibanding tiga tahun sebelumnya. Hal itu disampaikannya saat melakukan audiensi dengan Gubernur Riau Syamsuar, baru-baru ini.

Karena itu, BMKG berupaya memperkuat koordinasi dengan Pemprov Riau guna mengantisipasi potensi terjadinya Karhutla saat kemarau tahun ini.

Pihaknya memperkirakan, kemarau sudah masuk pada minggu keempat bulan Februari ini.

"Kemudian Maret April hujan lagi, kemudian Mei mengering, Juni sampai September itu kemarau kering," terangnya ketika itu.

Tidak hanya itu, pencegahan Karhutla juga sudah menjadi program prioritas Polda Riau saat ini. Seperti dituturkan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal telah menetapkan pencegahan Karhutla sebagai prioritas utama saat ini. Caranya dengan menggiatkan berbagai tindakan preventif, preemtif, dan penegakan hukum.

Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan Dashboard Lancang Kuning secara optimal.

Dari pengamatan pihaknya, sejumlah daerah dapat dikategorikan sebagai rawan seperti Dumai, Bengkalis, dan Pelalawan. Selain itu ada daerah lain yang masuk kategori sedang seperti Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Siak, Kampar, dan Indragiri Hulu. ***
 

Berita Lainnya

Index