MataRiauNews - PELALAWAN - sekolah MTs Bina Desa yang terletak di Desa Kuala Terusan Kab Pelalawan,saat ini kondisinya sangat memprihatinkan,kurangnya perhatian pemerintah setempat membuat bangunan sekolah ini menjadi tidak layak huni bagi murid-murid yang hendak menimba ilmu di sekolah agama tersebut.
Setelah di lakukan peninjauan ke sekolah itu benar sekali adanya,mulai dari plafon sampai atap dan kursi bisa di katakan tidak layak lagi di gunakan,bahkan plafon yang mulai berjatuhan di sinyalir hal ini bisa membahayakan murid-murid yang sedang asyik belajar di sekolah itu.
Saat di konfirmasi kepada Kepsek MTs Bina Desa Muhir Spdi,MM oleh Awak Media,beliau mengatakan,beginilah keadaan sekolah kami saat ini,,pihak sekolah telah melaporkan hal ini kepada pihak pemerintah setempat khususnya Dinas Pendidikan,namun sampai saat ini belum juga ada tanggapan dari pemda.
"Ya,kondisinya seperti ini la,banyak yang sudah layak pakai,ditakutkan murid yang sedang belajar kejatuhan kayu dari atas,karena banyak yang sudah lapuk,ujarnya.
Sekolah yang berstatus swasta ini memliki 22 Murid dan 6 orang guru pengajar, di samping itu pelajar yang sekolah di MTs Bina Desa ini bukan hanya dari masyarakat tempatan,melainkan dari berbagai desa di Kab Pelalawan ini.
Iwang selaku ketua Pemuda Kuala terusan berpendapat,beliau sangat sedih Melihat kondisi Sekolah yang dia sendiri pernah menimbah ilmu di situ,beliau juga berharap,pemerintah bisa membantu memperbaiki sekolah yang ada di desa Kuala Terusan ini.
"Sangat sedih melihatnya,saya alumni sekolah ini juga,saya pun sangat berharap adanya bantuan dari Pemerintah,setidaknya tidak membahayakan murid-murid disini yang lagi belajar,pungkasnya.
Iwang menambahkan lagi,kalau la kondisi sekolah nya saja seperti ini, tentu saja akan mengurangi minat siswa-siswi lain untuk sekolah di MTs Bina Desa ini, terlepas dari pada itu,ini bukan permasalahan membangun sekolah,tapi membangun pendidikan,anak-anak desa Kuala Terusan berhak memiliki keamanan dan kenyamanan dalam menimba ilmu di Sekolah Mts Bina Desa ini, tutupnya.***
Penulis - T.Winata
